Kalau induknya Bank Tabungan Negara (BTN) mencatat kinerja mengesankan selama tahun 2023, kinerja unit usaha syariah (UUS)-nya atau BTN Syariah lebih gemilang. Sepanjang 2023 BTN Syariah berhasil membukukan laba bersih Rp702,3 miliar, meroket 110,5% dibandingkan perolehan laba bersih 2022 yang hanya Rp333,6 miliar.
Menurut keterangan resmi BTN yang dipublikasikan di Jakarta awal pekan ini, loncatan laba bersih BTN Syariah itu ditopang oleh peningkatan penyaluran pembiayaan sebesar 17,4% menjadi Rp37,1 triliun dibandingkan 2022 sebesar Rp31,6 triliun. Peningkatan signifikan juga terjadi pada perolehan dana pihak ketiga (DPK) BTN Syariah 2023 yang mencapai Rp41,8 triliun, atau tumbuh 20,7% dibanding 2022 yang hanya Rp34,64 triliun.
Karena peningkatan pesat penyaluran pembiayaan dan perolehan DPK tersebut, aset BTN syariah 2023 pun melonjak 19,79% menjadi Rp54,3 triliun dibandingkan 2022 yang Rp45,3 triliun. Direktur Utama BTN Nixon Napitupulu, kenaikan aset BTN Syariah menjadi lebih dari Rp50 triliun itu membuat perseroan berkewajiban melakukan spin off BTN Syariah menjadi entitas usaha tersendiri atau Bank Umum Syariah (BUS). "Kami akan merealisasikannya tahun ini," katanya. Untuk itu BTN berencana mengakuisisi Bank Muamalat dan menggabungkannya dengan BTN Syariah menjadi sebuah BUS dengan nama yang baru.
Dapatkan berita update AyoProperti.com di Google News
Read more stories:
Menteri BUMN: BTN Harus Bisa Membiayai Pengadaan Rumah Lebih Banyak
Jadi Bank Transaksi, Cara Efektif Raup Dana Murah
