Bisnis Perhotelan 2024 Diprediksi Bakal Cuan

Bisnis Perhotelan 2024 Diprediksi Bakal Cuan

Ilustrasi


Bisnis perhotelan terus menunjukkan peningkatan performa secara keseluruhan. Berakhirnya pandemi Covid-19 yang memicu berbagai adaptasi di sektor ini telah menghidupkan kembali hotel dan berhasil menarik perhatian dari berbagai segmen pasar seperti pariwisata, kegiatan pemerintah, korporasi, dan lainnya.

Menurut Ferry Salanto, Senior Associate Director-Head of Research Colliers Indonesia, situasi yang baik ini berlangsung pada tahun 2023 dan terus menunjukkan kinerja yang baik jelang musim liburan natal dan tahun baru lalu. Kondisi ini mendorong permulaan tahun 2024 kendati masih membawa situasi yang penuh tantangan

“Bagi pelaku bisnis perhotelan, untuk mencapai tingkat okupansi yang optimal pada periode kuartal pertama di awal tahun merupakan tantangan yang besar. Namun ada beberapa peluang yang bisa dioptimalkan khususnya dengan memanfaatkan aktivitas pemilu, mengadakan buka puasa selama bulan Ramadhan, hingga libur Lebaran. Proyeksi ini menunjukkan adanya kebangkitan situasi bisnis pada kuartal kedua 2024,” katanya saat paparan bisnis properti beberapa waktu lalu.

Kembali menengok aktivitas bisnis perhotelan tahun lalu, peningkatan kinerja bisnis yang signifikan bisa terjadi dengan adanya event internasional seperti KTT ASEAN yang menguntungkan hotel-hotel bintang lima. Event offline lainnya yaitu konser musik, kompetisi olahraga, pameran, dan sebagainya yang mendorong okupansi hotel hingga kegiatan MICE yang juga memperkuat industri hotel.

Pada tahun ini kinerja hotel akan dipengaruhi oleh aktivitas pemilu hingga kegiatan terkait MICE yang akan semakin kuat. Aktivitas bisnis juga akan kembali menjadi penopang khususnya pada periode kuartal kedua setelah melewati aktivitas pemilu. Berbagai indikator positif lainnya bisa dilihat dari aktivitas perjalanan yang terus meningkat.

Data Kementerian Perhubungan, sebanyak satu juta pergerakan dilakukan masyarakat menggunakan moda angkutan darat, kereta api sebanyak 1,4 juta, angkutan udara 1,2 juta, hingga angkutan laut 540 ribu. Sementara pergerakan melalui jalan tol mencapai 1,1 juta dengan jalur arteri dilewati sebanyak tiga juta pergerakan.

Kinerja bisnis yang semakin baik ini seirama dengan capaian yang bisa diraih perusahaan pengembang. PT Indonesian Paradise Property Tbk (Paradise Indonesia) misalnya, berhasil meraih pendapatan hingga Rp831,5 miliar atau tumbuh 6,9 persen pada tahun 2023 lalu. Capaian ini ditopang secara signifikan dari sektor perhotelan yang meraih pendapatan sebesar Rp342 miliar atau tumbuh 73,2 persen (tahunan/yoy).

“Kinerja dari segmen perhotelan kami naik signifikan hingga bisa menyumbang 43 persen dari total pendapatan yang berhasil diraih perusahaan sepanjang tahun 2023. Performa bisnis kami sangat baik dengan pertumbuhan mencapai 54 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu dan itu yang membuat kami optimistis menjalani bisnis pada tahun ini,” beber Surina, Direktur & CFO Paradise Indonesia.

Ke depan capaian bisnis dari sektor perhotelan diprediksi akan terus meningkat dengan telah dibukanya Hyatt Place Makassar pada bulan ini. Brand Hyatt di Kota Makassar akan menggabungkan inovasi, style, hingga kenyamanan untuk menciptakan pengalaman multitasking masa kini yang terintegrasi dengan apartemen highend 31 Sudirman Suites.

Masih di sektor perhotelan, untuk memperkuat bisnis sebelumnya Paradise Indonesia juga telah menjalin kolaborasi dengan Club Med, sebuah perusahaan pengelola wisata resort premium yang sudah beroperasi di 40 negara dan mengelola 70 resort wisata ekslusif. Kerja sama Paradise Indonesia dengan Club Med mencakup masa kontrak hingga 30 tahun yang akan menjadi kemitraan strategis untuk menambah portofolio resor all-inclusive di Indonesia yang dikelola perusahaan.

Direktur Utama & CEO Paradise Indonesia Anthony Prabowo Susilo menambahkan, optimisme terkait sektor perhotelan ini sejalan dengan agenda pemerintah yang akan terus mendorong pengembangan sektor pariwisata tanah air hingga menciptakan berbagai destinasi gaya hidup berkualitas yang akan memberikan peluang besar untuk meningkatkan perekonomian nasional.

“Kami ingin menjadi bagian dari perkembangan sektor pariwisata dan perhotelan sebagaimana target pemerintah. Sejauh ini kami cukup berbangga dengan berbagai keberhasilan proyek yang kami hadirkan dan telah menjadi ikon di lokasi-lokasi populer hingga bisa mendukung capaian recurring income perusahaan yang terus meningkat,” pungkasnya.

Sampai sekarang, Paradise Indonesia sudah mengelola 26 proyek. Untuk bagian hotel, perusahaan sudah membangun dan memiliki 13 hotel dengan berbagai merek untuk berbagai segmen. Beberapa di antaranya adalah Grand Hyatt Jakarta, Sheraton Bali, Hyatt Place, ALoft Hotel, Aurelia, Harris Hotel, Yelo Hotel, dan Pop Hotel.


Dapatkan berita update AyoProperti.com di Google News