Tinggal di Hunian Milenial Perumnas, Kamu Mudah dan Cepat Kemana-Mana

Tinggal di Hunian Milenial Perumnas, Kamu Mudah dan Cepat Kemana-Mana


Transportasi massal merupakan moda transportasi umum masa depan, terutama karena alasan efisiensi dan pengurangan emisi gas rumah kaca. Karena itu proyek-proyek real estate sekarang menjadikan kedekatan akses dengan transportasi massal sebagai salah satu nilai jual. Tak terkecuali proyek real estate menengah atas dan mewah. Dulu jangan bayangkan ada real estate menengah atas, apalagi mewah, yang mau menyebut kedekatan dengan stasiun kereta misalnya, sebagai nilai jual. Hal itu bisa terjadi karena membaiknya kondisi angkutan umum dan makin terintegrasinya berbagai moda transportasi umum itu satu sama lain.

Karena itu membeli hunian yang dekat atau bahkan terintegrasi dengan stasiun atau halte transportasi umum layak menjadi pilihan kamu. Banyak perusahaan developer yang menawarkan hunian semacam itu. Salah satunya BUMN Perum Perumnas. Bentuk huniannya sebagian besar berupa apartemen yang terintegrasi atau mudah diakses dari stasiun kereta komuter seperti KRL atau bus rapid transit (BRT) seperti Transjakarta alias busway. Target pasar utama apartemen Perumnas itu ya kamu-kamu, kaum muda milenial.

Mengutip situs Perumnas, di greater Jakarta atau Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) ada tujuh pilot project hunian milenial itu yang dikembangkan Perumnas. Disebut pilot project, karena proyek serupa direncanakan dikembangkan juga di kota-kota besar lain. Ketujuh proyek hunian milenial Perumnas senilai Rp5 triliun itu adalah Samesta Mahata Margonda (Rp729 miliar), Samesta Mahata Tanjung Barat (Rp795, 83 miliar) Samesta Grand Sentraland (Rp449 miliar), Samesta Sentraland Cengkareng (Rp537,02 miliar), Samesta Mahata Serpong (Rp805,38 miliar), Samesta Dramaga (Rp620,43 miliar), dan Samesta Parayasa (Rp1,06 triliun). Jabodetabek menjadi pilot project, karena menurut Survei Sosio Ekonomi Nasional (Susenas) BPS, dari backlog (akumulasi kekurangan) pengadaan rumah sebanyak 12,71 juta unit, sebanyak 2,9 juta berada di kawasan Jabodetabek. Di Jakarta misalnya, rumah tangga yang belum punya rumah tercatat 63 persen.

Tiga pertama apartemen Perumnas untuk kaum milenial itu terintegrasi (berturut-turut) dengan Stasiun KRL Pondok Cina (Depok, Jawa Barat), Stasiun KRL Tanjung Barat (Jakarta Selatan), dan Stasiun KRL Rawa Buntu (Serpong, Tangerang). Jadi, turun dari apartemen kamu bisa langsung naik KRL ke tujuan yang kamu inginkan. Mudah dan cepat. Hunian selebihnya lokasinya di Cengkareng (Jakarta Barat), Karawang (Jawa Barat), Parung Panjang (Bogor, Jawa Barat), dan Dramaga (Bogor), yang mudah diakses dari halte atau terminal BRT. Ketiga apartemen Perumnas yang terintegrasi stasiun KRL itu saat ini masih dipasarkan. Samesta Mahata Margonda sudah diresmikan pengoperasiannya oleh Presiden Jokowi medio April lalu. Apartemen lain dalam tahap penyelesaian.

Menurut Menteri BUMN Erick Thohir saat peresmian pengoperasian Samesta Mahata Margonda itu kepada pers, total hunian yang ditawarkan ke-7 proyek hunian milenial Perumnas itu mencapai 8.348 unit dengan sekitar 70% di antaranya sudah terjual. Yang paling tinggi tingkat penjualannya Samesta Mahata Margonda (940 unit), mencapai 78%, karena berdekatan dengan kampus UI dan berada di jalan utama Kota Depok, Jl Margonda Raya. Lebih dari 40% pembelinya adalah kaum milenial.

Presiden Jokowi memuji lokasi Samesta Mahata Margonda, karena bukan hanya dekat dengan kampus UI, tapi juga dengan berbagai fasilitas publik dan moda transportasi lain yang ada di Kota Depok. "Lompat ke RS dekat, ke Universitas Indonesia dekat, ke Bundaran HI juga dekat karena (penghuni apartemen bisa) langsung loncat ke kereta. (Bisa) sampai dalam waktu singkat ke mana-mana," kata Presiden Jokowi seperti dikutip Kompas.com medio April 2023.

Harga berbagai hunian milenial Perumnas yang nonsubsidi itu terjangkau kaum milenial. Apalagi, bila kamu membelinya bersama pasangan yang sama-sama bekerja. Di setiap proyek huniannya termasuk di apartemen yang terintegrasi stasiun atau halte BRT itu, Perumnas selalu mengalokasikan 20 persen dari total unitnya berupa hunian bersubsidi. Tapi, unit hunian bersubsidi itu sudah lama ludes. Samesta Mahata Serpong misalnya, menawarkan unit tipe studio 21,9 m2 dan tipe dua kamar 35,98 m2 seharga Rp450 - Rp479 jutaan/unit bila dibeli dengan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA). Itu harga unit di lantai 31-38. Makin rendah lantainya, makin tinggi harga unitnya karena penghuni lebih cepat mencapai stasiun.


Dapatkan berita update AyoProperti.com di Google News


Read more stories:

Perumnas Targetkan Penjualan 7.400 Rumah Tahun Ini

Januari-November Pendapatan Perumnas Tumbuh 30 Persen