Tiga mall superbesar sedang dan akan dikembangkan di pinggiran Jakarta. Luas setiap mall mencapai 4-6 hektaran. Semuanya dikembangkan sebagai life style destination and entertainment centre dengan konsep open mall dilengkapi ruang terbuka hijau. Di dalamnya lebih banyak dihadirkan area rekreasi dan hangout, sentra kuliner, taman bermain, digital entertainment centre, dan lain-lain, ditambah sedikit sentra fashion dan tempat belanja. Berikut tiga mall besar tersebut.
1. Mall SouthCity
Foto: artis impresi kawasan SouthCityPT Setiawan Dwi Tunggal (SDT) akan mengembangkan mall besar di dalam superblok SouthCity (57 ha) di Pondok Cabe, Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Banten), di perbatasan dengan Lebak Bulus (Jakarta Selatan) dan Cinere (Kota Depok). Luas malnya mencapai 6,4 hektare. Pengembangan mall akan dilakukan secara kolaboratif dengan PT Summarecon Investment Property, anak perusahaan PT Summarecon Agung Tbk. Peony Tang, Direktur PT Setiawan Dwi Tunggal, melalui keterangan tertulis pekan ini menyatakan, setelah dua tahun pembahasan pihaknya menemukan partner yang cocok untuk mengembangkan mall di SouthCity. Yaitu, Summarecon Agung yang selama ini dikenal sebagai pengembang kawasan hunian berskala kota dengan aneka fasilitasnya termasuk mall. “Saya yakin kami bisa membangun partnership jangka panjang yang saling menguntungkan dengan Summarecon,” katanya. Penandatanganan kesepakatan kerja sama (joint venture) antara kedua belah pihak untuk membangun mall superluas itu sudah dilakukan akhir tahun lalu.
Belum disebutkan nama mall dan kapan pembangunannya dimulai. Yang jelas mall itu dibangun untuk memenuhi kebutuhan penghuni SouthCity dan masyarakat di kawasan Pondok Cabe, Cinere, dan sekitarnya. Di SouthCity dikembangkan perumahan tapak, apartemen, kawasan komersial, dan lain-lain. Sejauh ini di kawasan Cinere-Pondok Cabe belum ada mall selain Mall Cinere di Jalan Cinere Raya dari Megapolitan Group yang sudah dikembangkan sejak lebih dari dua dekade lalu. Mall besar yang dibangun di jalan utama South City yang menghubungkan kawasan Pondok Cabe dan Cinere itu, menelan investasi Rp1 triliun. Mall 6,4 hektare itu dikembangkan sebagai sentra life style dan entertainment dengan arsitektur kekinian, dilengkapi ruang terbuka hijau. Selain pusat perbelanjaan, di dalamnya dihadirkan bioskop, pusat hiburan keluarga, taman bermain anak, dan lain-lain. Lokasi South City di Jalan Pondok Cabe berdekatan dengan lapangan terbang Pondok Cabe, juga bisa diakses dari Cinere. Kedua jalan itu dilalui angkutan umum menuju Stasiun MRT Fatmawati di koridor bisnis Simatupang-RA Kartini, Jakarta Selatan. Untuk akses tol, developer menyebut ada tiga dalam radius 2,5 - 5 km dari South City. Yaitu, gerbang tol Limo di ruas tol JORR 2 Cinere-Jagorawi, gerbang tol Pamulang di ruas tol JORR 2 Cinere-Serpong, dan gerbang tol Brigif di ruas tol Depok-Antasari.
2. Entertainment District
PT Distrik Sinergi Artha mengembangkan Entertainment District seluas 4,2 hektare di pulau reklamasi Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, di pesisir Tangerang, Banten, yang terkoneksi dengan PIK di Pluit, Jakarta Utara. Proyek yang diklaim sebagai kawasan hiburan urban pertama di Indonesia itu digadang-gadang menjadi destinasi wisata unggulan baru di Jabodetabek. Peletakan batu pertama (ground breaking) dimulainya pembangunan proyek sudah dilakukan dua pekan lalu, dengan target beroperasi akhir tahun ini. Menurut keterangan tertulis developernya pekan lalu, Entertainment District dirancang sebagai sentra hiburan urban berbasis digital serba ada yang ramah keluarga, sekaligus menjadi wadah kreativitas dan berekspresi generasi milenial dan Gen Z. Menurut Komisaris Utama Entertainment District Lioe Cie Hung, Entertainment District hadir memberikan pilihan beraktivitas bagi keluarga melalui permainan berbasis digital yang inovatif, menyenangkan, dan spektakuler seperti bowling, ice skating, gokart, dan playground yang mengandalkan kemampuan fisik dan kreativitas. Jadi, pengunjung mendatangi mall bukan hanya untuk berkumpul, tapi juga melakukan aktivitas yang seru, membutuhkan kreativitas, dan memicu adrenalin.
Direktur Utama Entertainment District Iwan Tjahjadi menambahkan, Entertainment District merupakan kawasan one stop urban entertainment berbasis digital pertama di Indonesia. Permainan yang dihadirkan di Entertainment District antara lain kart.inc, sirkuit indoor gokart elektrik multilevel yang dirancang khusus oleh pembalap gokart dunia, bowl.inc, sarana olah raga bowling 30 lane berstandar internasional dengan konsep cosmic bowling yang dapat menjadi tempat hangout baru, breakpoint, fasilitas biliar urban, fish.inc, kolam pemancingan indoor, dan hiburan digital dari V2 Indonesia. Selain itu diadakan juga lahan untuk supermarket dan restoran premium, serta area Kampung Kecil yang menyajikan menu kuliner dengan harga terjangkau. CMO Play.Inc Diana Sutrisno menyebutkan, seluruh pilihan hiburan inovatif di Entertainment District disiapkan untuk menjangkau pasar yang luas, mulai dari anak muda sampai atlet profesional. Sejauh ini 70 persen kawasan diklaim sudah tersewa. Untuk menarik penyewa (tenant) dan investor, pengelola Entertainment District menyiapkan skema sewa flat 10 tahun dengan tarif yang kompetitif.
3. Eastvara Mall
PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) atau Sinar Mas Land (SML) mengembangkan mall baru Eastvara di kawasan barat BSD City, Tangerang, Banten. Lokasinya disebut mudah diakses dari jalan tol Serpong-Balaraja Seksi 1A yang terkoneksi dengan semua jalan tol di Jabodetabek, juga dengan moda transportasi umum yang ada di BSD termasuk KRL. Mall hasil kolaborasi SML dengan Ararasa itu sudah mulai dibangun sejak triwulan pertama 2023 dan pekan lalu sudah memasuki prosesi tutup atap (topping off). Direktur Utama Eastvara Surya Adil Wijaya melalui keterangan resmi pekan lalu menyatakan, Eastvara yang mengusung tagline ”The Light of Asia” didesain sebagai lifestyle commercial centre dengan konsep terbuka, modern, fresh, dan menarik. Rancangan Eastvara dipercayakan kepada All (Zone), firma arsitektur ternama dari Thailand. Mall Eastvara dikembangkan di atas lahan seluas 4,8 hektare dengan luas bangunan 2,3 hektare, dilengkapi ruang terbuka hijau seluas 1 hektare, dan area parkir 1,6 hektare. "Kwartal dua tahun ini Mall Eastvara kita targetkan mulai beroperasi," katanya. Di BSD City saat ini sudah beroperasi 11 mall seperti BSD Plaza, ITC BSD, Teras Kota, BSD Junction, The Breeze, QBIQ, AEON Mall, dan Ararasa.
CEO Commercial BSD Sinar Mas Land Anna Budiman menyebutkan, captive market Eastvara adalah 10.000 rumah di 60 klaster di sekitarnya, dengan sebagian besar dihuni kaum muda yang butuh lifestyle and entertaiment centre kekinian. Karena captive market yang besar itu, SML optimis dengan prospek Eastvara kendati di BSD City sudah ada belasan mall. Eastvara terbagi dalam zona Urban Groove, Spring Ville, The Light Atrium, dan Sunset Boulevard. Urban Groove merupakan area utama yang didesain kekinian dilengkapi deretan iconic art installation. Zona Spring Ville ditampilkan dengan warna-warna cerah sebagai sentra permainan anak ditambah sejumlah tenant (penyewa) F&B. Sementara The Light Atrium yang akan menjadi venue untuk beragam penampilan dan pertunjukan, dilengkapi jajaran ritel kosmetik dan gadget. Sedangkan Sunset Boulevard yang didesain bernuansa budaya Asia dengan untaian pohon tabebuya berwarna merah muda, akan dilengkapi jajaran tenant F&B dari berbagai negara Asia. Sejumlah tenant F&B dan ritel sudah menyatakan komitmennya masuk ke Eastvara. Antara lain AEON Supermarket, Chien Khang Thang Thai Reflexology, Funtasia by Minitopia dengan konsep museum dan playground interaktif pertama di Indonesia, Pet Family Entertainment by Dog Ministry dengan konsep terbesar dan termewah di Serpong, Soul Fit Fitness yang mengusung konsep Korean Fitness pertama di Indonesia, Joe & Dough, Bebek Tepi Sawah, dan banyak lagi.
Dapatkan berita update AyoProperti.com di Google News
Read more stories:
Tiga Mall Baru Hiasi Jakarta Tahun Ini
Sudah Padat Dengan Mall, BSD Tetap Pede dengan Prospek Mall Barunya
