Proyek Baru di Tahun Pemilu

By Yunazh Khaz Dec 05, 2023

Serpong Garden 3

Pasar properti secara umum masih lesu. Dan, makin lesu menjelang dan selama pemilu. Menurut Ferry Salanto, Head of Research Colliers International Indonesia, sebuah perusahaan konsultan properti asing di Jakarta, secara historis pasar properti melambat setiap menjelang pemilu, dan biasanya dimulai sekitar 10 bulan sebelum pencoblosan. Pemilu kali ini pencoblosannya dilakukan Februari 2024. Belum jelasnya siapa yang akan menjadi pemenang pemilu, membuat umumnya pebisnis menunda investasinya. Apalagi pasar yang melambat berdampak terhadap likuiditas developer yang mendorongnya menahan peluncuran proyek baru.

Kendati demikian tetap ada peluncuran proyek baru sepanjang 5-6 bulan terakhir. Baik proyek perumahan tapak, apartemen, maupun properti komersial. Hanya, memang jumlahnya sangat sedikit. Sebagian besar proyek juga berskala kecil, dan baru sebatas perkenalan atau penjajakan pasar. Pemasaran resmi menurut developernya baru akan dilakukan Desember ini kalau respon pasar cukup baik. Di sebagian perumahan, yang diluncurkan juga bukan proyek baru tapi hanya klaster hunian baru.

Umumnya proyek baru itu menyasar kalangan menengah ke atas dengan harga rumah Rp 1 miliaran per unit atau lebih. Tapi, ada beberapa yang menawarkan rumah seharga Rp300-500 jutaan. Supaya pasar terpikat, aneka kemudahan pembelian ditawarkan developer. Mulai dari depe nol rupiah, bebas bea dan aneka biaya, sampai subsidi bunga KPR. Berikut sebagian proyek baru itu. Dimulai dari perumahan tapak berdasarkan liputan AyoProperti dan sumber lain.

Golden Palma Bintaro

Golden Palma Bintaro (20 ha) adalah proyek perumahan baru yang diperkenalkan Bright Eight Group akhir November lalu di Jalan Palem Permai, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Banten), sekitar 2 km dari distrik pusat bisnis atau central business district (CBD) kota baru Bintaro Jaya (2.300 ha). Tahap pertama dikembangkan 1 ha mencakup 91 unit rumah split level tipe 95/60 tiga kamar seharga Rp1,2 miliar/unit. Menurut Yusuf Wuisan, Founder & CEO Bright Eight Group, harga rumahnya jauh lebih rendah daripada harga rumah sekelas di sekitarnya yang disebutnya sudah Rp1,8 miliaran.

Yukari @Sawangan

Perumahan di Jalan Mawar, Bojongsari, Kota Depok (Jawa Barat), seluas 7,4 ha (403 unit) ini dikembangkan perusahaan Jepang PT Tacthome Indonesia. Yusuf Sakha, Project Manager Yukari, saat memperkenalkan proyek awal Oktober lalu, menyartakan, Yukari @Sawangan menyasar segmen middle up end user. Karena itu yang ditawarkan rumah kecil dua lantai tipe 65/84 dan 75/84 seharga Rp1,5 miliar-Rp1,6 miliaran. "Bangunannya menggunakan concrete block yang membuat strukturnya sangat kuat, bisa bertahan hingga 90 tahun, dan tahan gempa hingga 9,4 SR,” katanya. Tahap pertama ditawarkan 23 unit rumah di Yukari.

Spring City

Developer Sentul City (3.100 ha), proyek berskala kota di perbukitan Sentul, Bogor, akhir November memperkenalkan proyek hunian baru Spring City (34 ha). Menurut Marketing Director Sentul City Timotius Thendean, Spring City dirancang sebagai kawasan mixed use berisi hunian, perkantoran, area komersial, hotel dan resort, serta area kuliner.

Spring City menempati area berkontur dengan view menawan ke arah Gunung Pancar. Dengan sudah kian lengkapnya fasilitas di dalam kawasan Sentul City, ia optimis Spring City akan mendapat sambutan yang baik dari pasar.

Green Bestari Park

Mitbana Pte Ltd dan PT Intiland Developement Tbk berkolaborasi mengembangkan Green Bestari Park (51 ha) di kawasan Talaga Bestari (265 ha), Balaraja Timur, Tangerang (Banten). Kolaborasi dilakukan melalui PT Inti Mitbana Development (IMD), perusahaan patungan PT Inti Puspapersada (anak perusahaan Intiland) dengan Mitbana. Mitbana adalah perusahaan patungan Mitsubishi Corp (Jepang) dan Surbana Jurong (Singapura). Mitbana menjadi pemegang saham mayoritas (70 persen) di IMD. Kolaborasi Mitbana-Intiland dalam pengembangan Green Bestari Park itu diumumkan awal September lalu. Menurut President & COO Mitbana & Presiden Komisaris IMD Joseph Ueda, Green Bestari Park dikembangkan dengan konsep yang mendukung gaya hidup berkelanjutan (hijau), termasuk melalui pengembangan kawasan transit oriented development (TOD) yang terintegrasi dengan (bakal) stasiun MRT Timur-Barat yang menghubungkan Balaraja di barat dengan Cikarang, Bekasi (Jawa Barat), di timur. Pengembangan akan dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama seluas 14 hektar, mencakup klaster hunian, area ritel, pusat F&B, dan club house. Tahap awal di pengembangan tahap pertama dilansir klaster Green Casa @DUO (3,3 ha/220 unit). Menawarkan rumah dua lantai tipe 68/65 tiga kamar, dan tipe 79/70 seharga mulai dari Rp1 miliaran/unit.

Harmoni Park Cileungsi

Vista Land Group memulai debutnya mengembangkan proyek real estate pertama Harmoni Park Residence (3,3 ha). Sebelumnya selama 16 tahun, Vista Land fokus mengembangkan hunian bersubsidi sebanyak total 50 ribu unit. Harmoni Park Residence berlokasi di Jl Raya Gunung Kapur, Desa Mampir, Cileungsi, Bogor (Jawa Barat), sekitar 10 menit berkendara dari Jl Transyogi (Cibubur-Cileungsi) dan 15 menit ke Terminal Cileungsi. Menurut Veronica Vera, Deputy Project Manager Vista Land Group, saat acara agent gathering Harmoni Park September lalu di lokasi proyek, di Harmoni Park hanya dikembangkan 260 rumah dilengkapi komplek ruko dengan target pasar kalangan muda. Tipe rumah yang dipasarekan saat ini 32/66 dan 44/66 seharga Rp300 jutaan–Rp400 jutaan per unit.

Mustika Garden Tamansari

Mustika Land Development memperkenalkan proyek hunian baru seluas 35 ha ini di Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, September lalu. David Sudjana, Chief Executive Officer Mustika Land Development, menyebut lokasi Mustika Garden Tamansari sangat strategis dan mudah diakses, karena berada di area penghubung antara Bekasi dan Bogor yang lalu lintasnya sangat aktif. Apalagi, sebentar lagi akan ada pintu tol Setu Selatan di ruas tol JORR2 Cibitung-Cimanggis yang berjarak sekitar 3 km dari lokasi perumahan. Kemana-mana pun akan makin mudah. Mustika Garden Tamansari akan membangun 2.000 an unit rumah dalam empat klaster. "Klaster pertama baru mulai dipasarkan November atau Desember tahun ini sekaligus show unit-nya,” jelas David. Mustika Land berkolaborasi dengan dua developer asing mengembangkan Mustika Garden Tamansari. Yaitu, Scientex Berhad yang disebut sebagai pengembang terkemuka asal Malaysia dan Creed Group asal Jepang. Mustika Garden Tamansari menawarkan rumah dua lantai seharga Rp500 juta sampai Rp1 miliar per unit, yang diklaim lebih rendah sekitar 20% dibanding perumahan sekelas di wilayah yang sama.

Serpong Garden 3

Setelah sukses mengembangkan Serpong Garden 1 (50 ha) dan Serpong Garden 2 (35 ha) di kawasan Cisauk, Tangerang, Banten, mencakup sekitar 5.500 unit rumah dan apartemen, Agustus lalu PT Harapan Inti Persada Indah (HIPILAND) merilis Serpong Garden 3 (35 ha). Lokasinya masih di Jalan Raya Cisauk-Muncul, sekitar 100 meter dari Serpong Garden 2. Sebelumnya HIPILAND juga mengembangkan Serpong Garden Village (18 ha) yang menyasar segmen milenial. “Saat ini Cisauk telah dikelilingi aneka fasilitas lengkap, yang mendorongnya menjadi kawasan hunian avorit dan prospektif. Karena itu kami yakin merilis Serpong Garden 3,” kata Jakop Tjoa, Presiden Direktur HIPILAND. Pada tahap awal Serpong Garden 3 dikembangkan 11 ha dengan klaster pertama Volga (4 ha/400 unit), berisi rumah-rumah modern tropical dengan atap bergaya skandinavian. Tipe rumahnya 23/40 hingga 90/105 seharga mulai dari Rp700 jutaan/unit.

Mahakam Grande City (MGC)

Salah satu proyek Ingria, Griya Indah Cibarusah

PT Ingria Pratama Capitalindo Tbk (Ingria) fokus mengembangkan hunian bersubsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), karena pasarnya besar. Menurut Eka Maolana, Corporate Secretary Ingria, melalui siaran pers awal September, Ingria sudah berkiprah di sektor properti sejak tahun 2013 dengan mayoritas mengembangkan hunian bersubsidi. Lokasi perumahannya di Jakarta dan sejumlah daerah di Jawa Barat ditambah Samarinda, Kalimantan Timur.

“Proyek di Samarinda merupakan yang pertama di luar Jawa,” katanya. Proyek dimaksud adalah New Mahakam Grande (NMG/25 ha) yang disebut sangat dekat dengan Jalan Juanda, salah satu jalan utama di Samarinda. NMG telah dikembangkan seluas 5,7 ha. Saat ini Ingria menyiapkan pengembangan proyek baru Mahakam Grande City (MGC/89 ha) di Samarinda. Pengembangan akan dimulai tahun 2024. Total Ingria telah mengembangkan 10 proyek di Jakarta, Bekasi, Sumedang, Karawang, Bandung, dan Samarinda. Antara lain Bukit Esma Cicalengka, Gria Panorama Cimanggung, The Valley Esma, Gria Panorama, Griya Indah Cibarusah, Puri Artha Kencana, dan Puri Epicentrum, serta apartemen Epicentrum Sepatan.

Golden Nature

GNA Group menghadirkan perumahan baru Golden Nature di kawasan Ciakar, Panongan, Kabupaten Tangerang (Banten). Direktur Utama GNA Group Gregorius Gun Ho mengatakan, permintaan landed house di barat Jakarta terus meningkat, seiring perkembangan kawasan yang sangat pesat akibat pembangunan jalan tol dan transportasi publik. "Golden Nature kami hadirkan dengan ciri khas GNA, terutama terkait desain dan fasilitasnya. Desainnya mengusung tema arch style,” katanya saat memperkenalkan proyek baru itu akhir September. Konsep arch atyle itu ditunjukkan melalui penerapan high ceiling, dan fasad yang didominasi material bertema natural dengan corak batu alam hingga kayu. Lokasi Golden Nature disebut menempel dengan kota baru Citra Raya Tangerang, yang berfasilitas lengkap. Dalam pengembangan awal seluas 10 ha di Golden Nature akan dibangun 735 unit rumah 1-2 lantai yang terbagi dalam empat tahap. Tahap pertama dipasarkan 83 rumah satu lantai tipe 31/50 dan 37/72 seharga Rp488 jutaan-Rp640 jutaan/unit. Kemudian tipe dua lantai 70/72-82/84 seharga Rp988 jutaan-Rp1,1 miliaran. Setiap bangunan rumah menghadap utara-selatan untuk meminimalkan panas matahari yang masuk ke dalam ruangannya.

Dapatkan berita update AyoProperti.com di Google News